Meninggal Setelah Olahraga
Apa Sebabnya ?
Salah satu faktor / penyebab kematian mendadak setelah berolahraga pada atlet adalah berhentinya kerja jantung secara tiba-tiba. kejadian tersebut di picu oleh olahraga dengan intensitas tinggi yang dilakukan dalam waktu lama maka dari itu kerja maksimal jantung tiba pada batasan yang sangat mengkhawatirkan.
Ada beberapa faktor atau alasan kenapa resiko yang menyebabkan seseorang bisa mengalami kematian jantung mendadak atau di dalam bahasa inggris disebut juga Sudden Cardiac Death (SCD), berikut di antaranya ulasannya :
1. KELAINAN JANTUNG KONGENITAL
Kelainan jantung kongenital merupakan kondisi cacat pada jantung atau dikenal juga dengan kelainan bawaan, kondisi ini sudah ada sejak seorang individu dilahirkan, umumnya seseorang yang mengalami kelainan jantung kongenital tidak dapat hidup lama, kecuali mendapat tindakan operatif atau khusus secara medis pada jantungnya.
Meninggal Meninggal Setelah Olahraga Apa Sebabnya ? |
2. KELAINAN OTOT JANTUNG
Kondisi ini bisa berupa hipertropi (pembesaran atau pembengkakan) otot jantung yang berakibat dari gagalnya jantung untuk berfungsi secara normal dan semestinya, 80 persen SCD atau berhentinya kerja jantung secara mendadak disebabkan oleh kondisi ini.
"Ini merupakan faktor genetik sehingga tidak ada yang bisa dilakukan untuk mencegahnya kecuali dengan pola hidup sehat yang harus ditanamkan dan dilakukan sejak dini hingga dewasa"
Meninggal Meninggal Setelah Olahraga Apa Sebabnya ? |
3. ARITMIA
Aritmia dikenal juga sebagai gangguan irama jantung. Kondisi ini disebabkan oleh permasalahan kelistrikan jantung. Saat terjadinya aritmia, detak jantung bisa terjadi sangat lambat bahkan berhenti. Inilah salah satu faktor yang lain menyebabkan kematian karena SCD / berhentinya jantung secara mendadak.
Meninggal Meninggal Setelah Olahraga Apa Sebabnya ? |
4. ABNORMALITAS ARTERI JANTUNG
Gangguan ini berupa adanya penyumbatan pada arteri ke jantung sehingga mengakibatkan fungsi jantung yang terganggu serta kurangnya sistem transfusi darah dan oksigen yang terpompa ke jantung, abnormalitas arteri juga bisa berarti kelainan pada letak maupun cabang dari arteri walaupun kasus ini dialami oleh beberapa orang namun persentasenya sangat sedikit.
Meninggal Meninggal Setelah Olahraga Apa Sebabnya ? |
5. INFEKSI ATAU INFLAMASI
Virus atau bakteri bisa menginfeksi organ-organ dalam tubuh manusia, termasuk jantung. Infeksi ini menyebabkan inflamasi atau peradangan di jantung yang memicunya tidak berfungsi dengan baik.
Virus atau bakteri bisa ditanggulangi dan diobati sejak dini dengan mengkonsumsi makanan kesehatan seperti Eficas Jus Kulit Manggis yang dikombinasikan dengan mikroba positif untuk membersihkan organ-organ tubuh dari serangan virus maupun bakteri.
Meninggal Meninggal Setelah Olahraga Apa Sebabnya ? |
Dan juga ada cara yang terbukti secara medis ampuh namun jarang di lakukam oleh kebanyakan orang yang hidup di perkotaan yaitu dengan menghirup udara segar (misal, dipegunungan karena kadar oksigen diperkotaan sudah sangat memperihatinkan di titik pada kisaran kadar 45 % saja untuk oksigen murninya) dan ataupun menghirup oksigen yang secara notabene masih murni pada pagi hari setelah shubuh dan dapat pula dilakukan dengan disertai olahraga yang rutin agar kerja jantung dan suplai oksigen yang murni mampu terserap di waktu yang tepat dan maksimal.
"Dengan memiliki salah satu faktor di atas, seseorang memiliki risiko yang lebih tinggi mengalami SCD. Bahkan, di usia muda di bawah 40 tahun mereka bisa mengalaminya, terutama saat melakukan olahraga dengan intensitas tinggi dalam waktu panjang."
Tak bergejala
SCD berbeda dengan serangan jantung meskipun sama-sama menyebabkan jantung gagal berfungsi dan berujung pada kematian. SCD umumnya tidak bergejala, tidak seperti serangan jantung.
"Biasanya, saat mengalami serangan jantung, ada rasa nyeri di dada yang menjalar dan orang bisa bertahan beberapa waktu. Namun, pada SCD kematian bisa langsung terjadi saat itu juga dan sayangnya tidak ada gejala."
Serangan jantung kebanyakan disebabkan oleh penyakit jantung yang berlangsung kronik dalam waktu lama. Misalnya, penumpukan plak di pembuluh darah yang mempersempit pembuluh darah bisa menyebabkan serangan jantung jika sudah tersumbat. Ini berbeda dengan SCD, yang kebanyakan faktor pemicunya merupakan bawaan atau faktor genetik walaupun sebenarnya dapat juga ditanggulangi dengan pendeteksian secara dini lalu melakukan gaya hidup sehat secara mandiri setelah mengetahuinya.
Semoga informasi ini berguna bagi kita dan salam Produk Kesehatan Murah.